5:16 PM | Author: Akhmad Fais Fauzi

Akhir-akhir ini, kita sangat sering melihat dan mendengar makin parahnya hinaan yang ditujukan pada Nabi Muhammad. Mulai dari ejekan orang kafir yang bahwa Muhammad hanya seorang pembohong, penyihir, orang gila, pemimpin irasional yang gila wanita, sampai kepada kumpulan karikatur yang disebarluaskan oleh media Denmark, Jyllen-Postern yang berisikan penghinaan parah terhadap Rasulullah. Bahkan lebih parahnya lagi, ketika saya sedang membuka jejaring sosial Facebook, terpampang jelas sebuah grup yang sangat membuat emosi diri ini naik dan tentu sangat memprovokasi seluruh umat muslim di dunia. Grup bernama “Everybody Draw Muhammad Day” ini menetapkan tanggal 20 Mei sebagai hari menggambar karikatur Muhammad. Padahal jelas-jelas dalam agama Islam menggambar Nabi Muhammad adalah hal dilarang karena dapat menimbulkan kemusyrikan. Menggambar Muhammad ketika melakukan aktivitas sehari-hari saja tidak boleh apalagi ini berisikan penghinaan.

Seringkali saya bertanya dalam hati, mengapa mereka membenci Nabi Muhammad? Mereka yang membenci tidak tahu apa2 tentang Nabi Muhammad, kehidupannya yang penuh ketauladanan, ucapan indahnya yang membuat semua orang yang mendengar terguncang hatinya, tingkah laku yang hanya didedikasikan untuk keridhaan Allah, serta ketetapannya yang jauh lebih sempurna dibanding dengan undang-undang buatan manusia. Mereka telah mendapatkan cerita yang keliru dari orang yang benci Nabi Muhammad sebelumnya, kemudian diceritakan kembali dengan cerita yang jauh dilebih-lebihkan dengan dasar kebencian yang tak beralasan. Mereka telah menutup diri dan hati mereka untuk mencoba mengenal Nabi Muhammad sesungguhnya.

Mungkin mereka menganggap saya hanya melakukan pembelaan karena saya merupakan seorang muslim. Tapi saya mencoba seobjektif mungkin dengan mencari beberapa pandangan dari non-muslim yang benar-benar membuka diri untuk mengenal Nabi Muhammad sesungguhnya. Sebagai catatan, mereka tidak masuk Islam namun berpendapat objektif tentang Nabi Muhammad.
“Pilihan saya menempatkan Muhammad di urutan teratas mungkin mengejutkan para pembaca dan dipertanyakan banyak orang, tetapi Muhammad adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil dalam dua tataran sekaligus, agama dan sekular” (Michael H. Hart dalam buku The 100:A Ranking of The Most Influental Persons In History, New York, 1978) 
“Filosof, orator, utusan Tuhan, pembuat undang-undang, pejuang, penakluk pikiran, pembaru dogma-dogma rasional dan penyembahan kepada Tuhan yang tak terperikan, pendiri dua puluh kerajaan bumi dan satu kerajaan langit, dialah Muhammad. Berkaitan dengan semua norma yang menjadi tolak ukur kemuliaan manusia, kita boleh bertanya, adakah manusia yang lebih besar daripada dia?” (Alphonse de Lamartine dalam buku Historie De La Turquie, Paris, 1854) 
“Saya semakin yakin bahwa bukanlah pedang yang menaklukkan sebuah daerah bagi Islam untuk hidup di zaman itu. Kesederhanaan yang teguh, Nabi yang sama sekali tidak menonjolkan diri, kesetiaannya yang luar biasa terhadap janjinya, kasih sayangnya yang amat besar pada kepada para sahabat dan pengikutnya, keberaniannya, kepercayaannya yang mutlak kepada Tuhan dan kepada misinya, inilah, dan bukan pedang, yang menghantarkan segala sesuatu dihadapan mereka dan mengatasi setiap masalah” (Mohandas Karamchand Gandhie, dalam majalah Young India, 1928)
“Tindak-tanduk kesehariannya, yang serius ataupun sepele, menjadi hukum yang ditaati dan ditiru secara sadar oleh jutaan orang masa kini. Tak seorangpun diperhatikan oleh golongan umat manusia mana pun seperti manusia sempurna ini yang diteladani secara seksama. Tingkah laku pendiri agama Kristen tidak begitu mempengaruhi kehidupan para pengikutnya. Selain itu, tak ada suatu pendiri agama yang dikucilkan tetapi memperoleh kedudukan mulia seperti Rasul Islam ini” (David George Hogarth, dalam Arabia, Oxford, 1922)
"Ajaran yang dibawa oleh Muhammad adalah peninggalan yg paling Bijaksana bukan hanya utk Muslim tapi utk seluruh Umat manusia " (Mahatma Gandhi)
 “Siapa pun yang mempelajari kehidupan dan sifat Nabi besar dari jazirah Arabia ini, siapa pun yang mengetahui bagaimana ia mengajar dan bagaimana ia hidup, pasti memberikan rasa hormat kepada Nabi agung itu, salah seorang utusan Tuhan yang luar biasa. Dan meskipun dalam uraian saya kepada Anda akan tersebut banyak hal yang barangkali sudah biasa bagi kebanyakan orang, akan tetapi setiap kali saya membaca-ulang tentang dia, saya sendiri merasakan lagi kekaguman yang baru, menimbulkan lagi rasa hormat yang baru kepada guru bangsa Arab yang agung itu.”(Annie Besant, 1847-1933, Teosof Inggris dan pemimpin nasionalis India)


So, jangan benci sebelum kenal. Cobalah untuk mengenal Nabi Muhammad secara lebih mendalam. Dari sisi mana Nabi Muhammad dapat disalahkan? kecuali dari cerita dusta yang hanya diada-ada.
-fais
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: